SEMARANG,RSN – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berencana menggelar Sholat Idul Adha di Masjid Al Muttaqin Pengkol Rowosari, Kecamatan Tembalang, Senin (17/6) pukul 06.15 WIB.
Bertindak sebagai khatib pelaksanaan Shalat Idul Adha 1445 H/2024 yakni Prof Dr KH Ahmad Rofieq, MA.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang pelaksanaan sholat berjamaah hari besar di Halaman Balai Kota Semarang, kali ini Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberi arahan agar Sholat Ied sekali-kali dilaksanakan di wilayah pinggiran Kota Semarang.
Tak sekedar itu, penyerahan dan pemotongan hewan kurban yang diinisiasi Pemkot Semarang tidak hanya berpusat di satu tempat, tetapi juga menjangkau wilayah pinggiran di Ibu Kota Jawa Tengah.
“Penyerahan kurban tahun ini, Bu Wali ingin ada yang berbeda dari sebelumnya. Yang pertama, jika selama ini Salat Id dan penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di Halaman Balai Kota Semarang. Tahun ini kita laksanakan di wilayah pinggiran kota yang masih banyak warga kurang mampu. Jadi kita ke Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang sana,” ujarnya. (Sabtu, 15/6/2024)
Hewan kurban yang dihimpun Pemkot Semarang berasal dari dua sisi, yakni mengumpulkan dari OPD dan penganggaran di APBD Kota Semarang.
Bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melaksanakan kurban agar diwujudkan dalam bentuk kambing. “Dari arahan itu, sampai hari ini sudah terkumpul sebanyak 135 kambing dan 4 ekor sapi yang terhimpun,” terangnya.
Dari APBD, akan ada empat sapi dan 16 kambing. Sapi akan dibagikan ke masjid-masjid besar di Kota Semarang. Sedangkan, 16 kambing akan dibagi ke masing-masing kecamatan.
“Sapi akan dibagi ke masjid-masjid besar, seperti biasanya. Kambing akan dibagikan ke 16 kecamatan, masing-masing dapat satu ekor. Itu yang dari APBD,” jelasnya kepada jurnalis.
Kemudian 135 kambing dan 4 ekor sapi yang dikumpulkan dari OPD akan disebar ke wilayah yang memang mengajukan permohonan, atau wilayah yang banyak warga kurang mampu.
“Sampai saat ini relatif sudah semua sampai ke surau-surau atau masjid-masjid yang memang selama ini tidak tersentuh di pelaksanaan kurban,” imbuhnya.
Arahan Wali Kota Semarang dalam rangka agar semua masyarakat bisa merasakan nuansa kurban. Terlebih, lanjutnya, bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang selama ini hanya terpusat di masjid-masjid besar.
“Harapannya itu bisa dirasakan mushalla atau masjid kecil yang selama ini memang tidak pernah menerima penyaluran hewan kurban. Sehingga pembagian daging kurban benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” imbuhnya. (Sanki W)
Tidak ada komentar