Bulan Bung Karno, Perkumpulan Sobokartti Gelar Wayang Kulit

waktu baca 2 menit
Sabtu, 17 Jun 2023 09:38 0 98 REDAKSI

SEMARANG,RSN – Di Bulan Bung Karno yang jatuh pada bulan Juni 2023, Perkumpulan Seni Budaya Sobokartti Semarang tanggal 16 Juni 2023 menggelar wayang kulit. Pagelaran yang diadakan di Balai Kelurahan Karangrejo itu mengambil lakon Wahyu Ponco Tunggal dengan dalang Ki Supriyanto Hadi Prayitno.

Sebelum pagelaran di mulai dimarakkan dengan lagu – lagu perjuangan oleh karawitan mahasiswa – mahasiswi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang tergabung dalam Sangkatama
Ir. Sumarni mewakili Paguyuban Seni Budaya Sobokartti dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa pagelaran wayang kulit Jumat Pahingan merupakan acara yang biasanya digelar secara rutin bulanan di Gedung Cagar Budaya Sobokartti di jalan dokter Cipto Semarang.

“Pagelaran wayang kulit yang digelar di luar Gedung Sobakartti seperti malam ini adalah untuk memperkenalkan wayang lebih dekat dengan masyarakat, agar keberadaan wayang semakin dicintai masyarakat,” kata Sumarni.

“Wayang sudah mendapatkan pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur. Keadiluhungan wayang juga dikarenakan wayang memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai wadah untuk melestarikan budaya daerah serta cerita-cerita tradisional. Wayang tidak sekedar tontonan namun juga tuntunan, dapat menjadi referensi manusia di dalam menjalani kehidupannya, “ kata Hj, Rr. Titien Redjeki Soebeno selaku Ketua Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN) Jawa Tengah dan sekaligus selaku ketua panitia pelaksana pagelaran.

Setelah memberikan sambutannya, Ruslan Suryanto selaku tuan rumah dan sekaligus mewakili Kepala Kelurahan Karangrejo Kecamatan Gajahmungkur Semarang, menyerahkan tokoh wayang Puntadewa raja Kerajaan Amarta kepada dalang Ki Supriyanto Hadi Prayitno.

Menurut Penata Naskah dan Iringan pagelaran RT Ki Soeradji Hadi Kusumo PD ketika ditemui awak media menuturkan bahwa lakon Wahyu Ponco Tunggal ini terinspirasi oleh proses dan hari kelahiran Pancasila 1 Juni 1945 oleh Bung Karno.

“Inti ceritanya, adalah adanya gangguan dari pihak Kurawa yang membuat negara Amarta terusik. Maka untuk membuat Amarta tertap menjadi negara yang tenteram dan damai , Pandowo berusaha untuk mewujudkannya, yang antara lain mencari Wahyu Ponco Tunggal,” kata Soeradji.

Menurut Soeradji, Wahyu Ponco Tunggal diibarakan Pancasila yang mampu membuat bangsa dan negara Indonesia tenteram dan damai, dan mampu melawan dan menangkal pihak – pihak yang akan membuat rusuh dan gaduh Indonesia. (Sanki W)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA