SURABAYA,rajawali1news.com – 13 September 2024, Universitas Hang Tuah mengadakan Kuliah Pakar dengan tema “Strategi dan Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Negara di Laut dalam Rangka Mendukung Kebijakan Kelautan dan Kemaritiman Indonesia Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
Pelaksana kuliah pakar ini adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHT, di bawah koordinasi Dekan Dr. Edi Suhardono, SE., MAP., CIQnR, selaku ketua panitia. Acara ini menghadirkan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., M.Tr. Opsla. sebagai narasumber. Kuliah ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang tantangan dan strategi keamanan maritim Indonesia.
Kuliah Pakar dibuka oleh Rektor Universitas Hang Tuah, Prof. Dr. Ir. Supartono, MM, CIQaR.
Dalam sambutan Rektor UHT menyampaikan “UHT mengundang narasumber dari MABESAL untuk memberikan pencerahan kepada para dosen dan mahasiswa di lingkungan UHT tentang dinamika pertahanan dan keamanan di laut”. Lebih lanjut Rektor
UHT menyampaikan bahwa dinamika lingkungan strategis baik nasional, regional, dan global masih diwarnai ketidakpastian situasi, hal ini ditandai dengan sifat volutility, uncertainty, complexity dan ambiguity (VUCA) dalam kehidupan masa kini.
Narasumber Asops KASAL, Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan, menyampaikan “Pentingnya Kebijakan Pertahanan Maritim dalam Era VUCA dalam menghadapi dinamika global yang semakin kompleks dan penuh ketidakpastian, isu-isu seperti global warming, krisis energi, dan kejahatan lintas negara menjadi tantangan besar dalam menjaga pertahanan laut. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran strategis dalam stabilitas maritim global”.
Lebih lanjut Asops KASAL menjelaskan langkah-langkah TNI AL dalam mendukung kebijakan Poros Maritim Dunia yang dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur, keamanan laut, dan kesejahteraan masyarakat maritim Indonesia.
Acara kuliah pakar ini diikuti oleh 500 peserta, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Universitas Hang Tuah, serta tamu undangan dari TNI AL.
Kegiatan dilaksanakan dalam format presentasi dan diskusi interaktif, di mana peserta akan mendapatkan kesempatan diskusi untuk menggali lebih dalam kebijakan maritim dan pertahanan laut yang dibutuhkan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Indonesia menghadapi tantangan global seperti pembajakan, penyelundupan, dan perselisihan teritorial, terutama di wilayah Indo-Pasifik. Klaim sepihak Cina di Laut Cina Selatan serta penggunaan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dalam operasi maritim telah mengubah lanskap keamanan laut secara signifikan. Indonesia perlu memastikan keamanan di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) melalui kebijakan pertahanan yang kuat dan efektif.
Kontak Informasi:
Kominfo Universitas Hang Tuah
Email: ks.humas@hangtuah.ac.id.
Tidak ada komentar